HaluaNusantara – Pembangunan proyek Kolong Minyak, Manggar, Belitung Timur oleh PT Mitra Ciasem Raya senilai Rp36,8 miliar diduga bermasalah.
Masa kontrak proyek tersebut tinggal memghitung hari berakhir. Yaitu terhitung sejak 19 April 2024, dengan masa pengerjaan selama 240 hari sejak kontrak terhitung. Artinya pada Desember 2024, berakhir.
Dari fakta lapangan proyek tersebut, tampak sejumlah keganjilan. Terutama pada struktur inti bangunan. Yaitu, ratusan tiang beton miring. Begitu pula pada pembesian ring balok.
Sebagian besar untuk lantai bangunan sudah dicor. Namun pada saat tim media ini ke lokasi, Selasa siang (3/12/2024), masih ada bagian lantai berikut ring balok sedang proses pengecoran oleh sejumlah pekerja. Yaitu seluas berkisar panjang 26 meter dan lebar 15 meter. Tim media ini, saat di lokasi proyek, tampak sejumlah pekerka mulai menuangkan readymik dari truk.
Selain itu, tampak pembesian ring balok yang sudah dirakit dan sudah dibekesting tidak lutus atau simetris alias seperti ‘mengular’. Hal ini diduga kuat lantaran mengikuti tuang pancang yang miring ditaksir kemiringan mencapai 110 derajat hingga 120 derajat.
Tak hanya itu sejumlah pembesian anyaman tidak diikat. Begitu pula pembesian sambungan dengan lantai yang sudah dicor tampak tidak sebagaimana seharusnya.
Terkait hal ini, seorang pria ditenui di lokasi yang mengaku Saragih, Kepala Logistik di proyek pembangunan Kolong Minyak tahap II, Selasa siang, mengatakan kimatruksi proyek tidak masalah.
“Kalau besi untuk ring balok pakai besi 12 (mm) ada yang ulir, ada yang bukan ulir. Itu sama saja, ulir atau tidak beda tipis ajalah. Kalau untuk anyaman lantai pakai besi 8 (mm),” kata Saragih.
Sementara terkait tiang, diakuinya berjumlah sebanyak sekitar 2.000 an buah. “Tiang pancang yang sudah terpasang dalam kondisi miring itu ada sekitar 200,” ungkap Saragih.
yang saat itu mengaku sebagai Kepala Logistik di proyek pembangunan Kolong Minyak tahap II, Selasa (3/12/2024).
Diungkapkannya, ratusan tiang pancang yang sudah terpasang dalam kondisi miring tidak akan mengganggu konstruksi bangunan.
“10 tahun jaminan konstruksinya. Tiang pancang yang terpasang miring tidak akan mengganggu konstruksi,” ujarnya.
“Kenapa terpasang miring, karena ada batu dibawah tanah itu. Jadi sulit kalau pun mau dicabut tiang pancang yang sudah terpasang miring,” sambung Saragih.
Sementara Yudha yang diketahui sebagai PPK proyek mengaku kalau dirinya sudah tidak lagi menjadi PPK di proyek Peningkatan Situ Kolong Minyak jilid II, lantaran mengundurkan diri.
“Saya bukan PPK di sana lagi pak. Saya sudah mengundurkan diri. Saya sudah pindah ke pusat,” kata Yudha.
Dia beralasan ingin istirahat. “Saya mau istirahat, capek. Saya sakit,” ujarnya.
Untuk diketahui, proyek peningkatan Situ Kolong Minyak menelan biaya sebesar Rp36,846,628,000,00 dengan pemenang tender PT Mitra Ciasem Raya. Sedangkan konsultan suvervisi PT Tri Exnas KSO PT Gumilang sejati.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Babel, Susi Hariany, Direktur PT Mitra Ciasem Raya dan konsultan supervisi PT Tri Exnas KSO PT Gumilang Sejati serta pihak terkait dalam upaya konfirmasi. (red)