HaluaNusantara – Persoalan barcode Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menghantui para supir pengangkut barang di Pelabuhan Sungai Selan, kini menemukan titik terang.
Pasalnya, keresahan para supir pengangkut barang sebelumnya di Pelabuhan Sungai Selan akibat barcode BBM yang bermasalah, mendapatkan respons cepat dari pengurus IKSS dan dibantu oleh SPBU 24.331.135 (SPBU Aspol) selaku mitra IKSS.
“Kami merasa tergerak dan memiliki tanggung jawab untuk membantu para supir. Kami ingin memastikan mereka bisa bekerja dengan tenang dan nyaman,” ujar Andi Sudrajad Pengawasan SPBU Aspol, Kamis (4/9) siang.
Terkait pemblokiran tersebut, lanjut Andi, pihaknya hingga saat ini tidak mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.
“Kami tidak tahu pasti penyebabnya apa. Tapi, yang terpenting bagi kami adalah bagaimana caranya membantu para supir agar bisa kembali bekerja,” terang Andi.
“Kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari tahu penyebab masalah barcode ini. Setelah itu, kami berupaya secepat mungkin untuk mengaktifkannya kembali agar para supir tidak terhambat, dan Alhamdulillah sekarang barcode mereka sudah bisa digunakan seperti biasa,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Supir Sungai Selan Yan Fidar lyan, mengapresiasi gerak cepat pihak SPBU mencari solusi permasalahan barcode tersebut.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, selain mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membantu kami, memberikan kami solusi sehingga kami bisa bekerja kembali secara normal,” ucapnya.
Dirinya berharap kedepan kejadian ini tidak terulang kembali, sehingga para supir bekerja dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir tentang masalah-masalah teknis seperti ini.
“Saya berharap, masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa depan. Sekali lagi saya sangat berterima kasih kepada SPBU Aspol yang sudah membantu kami. Tanpa bantuan mereka, mungkin kami sudah menyerah,” pungkasnya. (JP)








