Img 20250312 Wa0059
Img 20250312 Wa0059
Img 20250312 Wa0060
Img 20250312 Wa0060
Img 20250227 Wa0088
Img 20250227 Wa0088
Img 20250228 wa0013
Img 20250228 wa0013
IMG-20250312-WA0059
IMG-20250312-WA0060
IMG-20250227-WA0088
IMG-20250228-WA0013
previous arrow
next arrow

Ketua PWI Babel “Kasus Penarikan Kendaraan Edoy, Akan Terus Kami Kawal”

redaksi
Img 20220404 wa0005

HaluaNusantara.com

PANGKALPINANG, – Ketua PWI provinsi Bangka Belitung (Babel), M. Fakhturahman als Boy meminta kepada penyidik Sat Reskrim Polres Pangkalpinang, dalam menangani kasus dugaan perampasan mobil yang sempat dilaporkan Dedy Kurniawansyah (Edoy) ke SPKT Polres Pangkalpinang harus profesional,

Hal ini langsung disampaikan Boy, disaat bertemu perwakilan debt colector di ruang Sat Reskrim Polres Pangkalpinang, Minggu (03/04/2022) malam, Boy menegaskan dirinya bersama rekan rekan wartawan akan terus mengawal jalannya proses penyelidikan tersebut.

“Kami semua mengharapkan dalam penyelidikan kasus ini, penyidik Sat Reskrim berlaku adil dan profesional, kalau perlu kawal bersama sama proses penyelidikan kasus yang dilaporkan rekan kita Dedy. Tapi saya yakin dan percaya tim penyidik bekerja secara profesional,” ungkap Ketua PWI Babel.

Puluhan awak media dari sejumlah media cetak online dan elektronik mendatangi Polres Pangkalpinang, mereka datang guna memberikan dukungan moril terhadap Dedy Kurniawansyah, yang juga berprofesi sebagai Jurnalis.

Sebelumnya ada tersiar kabar bahwa ada ucapan dari pihak debt colector yang dianggap menyinggung profesi wartawan.

“Saya dan rekan-rekan dapat kabar kalau sempat ada perkataan dari oknum debt collector yang menyinggung profesi kami sebagai jurnalis,” ujarnya.

Sementara itu, Edoy selain keberatan dengan SOP penarikan oleh oknum Debt colector karena tidak atas sepengetahuan dirinya juga keberatan dengan ucapan yang dianggap menyinggung profesi dirinya sebagai wartawan.

“Saya keberatan karena waktu diperiksa tadi, sempat mendengar ada yang bilang kalau saya ini wartawan gila,” jelas Edoy.

Sementara Beberapa oknum debt colector, berupaya meluruskan kabar dan ucapan yang ditenggarai sempat menyinggung profesi wartawan tersebut.

Mereka dan penyidikan Sat Reskrim, kemudian mempertemukan dan menghadirikan para saksi yang merental mobil kepada Edoy.

“Jadi dalam hal ini tidak ada sedikit dari kami (debt colector) yang bermaksud menyinggung profesi kawan kawan, dan ucapan itu bukan dari kami, melainkan dari saksi yang merental mobil ini,” kata salah satu debt colector.

Anthoni salah satu wartawan media cetak, menyebut kedatangan puluhan rekan rekan media ke Polres Pangkapinang, sebagai bentuk aksi solidaritas terhadap Edoy.

Selain itu, sebagai bentuk kecaman terkait adanya narasi yang sempat ditenggara menyinggung dan mengecilkan profesi para awak media dari para oknum debt colector tersebut.

“Kami berkumpul disini (Mapolres) sebagai bentuk soliditas dan solidaritas sebagai awak media, apalagi yang kami dengar dari rekan kami Edoy bilang ada yang menyebut wartawan gila. Bagi kami itu sangat menyinggung profesi kami, ternyata setelah diketemukan, yang menyebut wartawan gila itu saksi tadi yang diperiksa di dalem tadi,” pungkas Anthoni.(tim)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: