HaluaNusantara – Suasana duka masih menyelimuti keluarga bayi AZ berusia 11 bulan yang meninggal dunia akibat dugaan kelalaian tim medis Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, Rabu (3/9).
Mirisnya, bukan kepastian tindak lanjut terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum perawat RSBT yang menjadi sorotan, justru pihak RSBT terkesan “cuci tangan” dibalik kata turut berduka cita.
Dari keterangan standby statement yang diterima Tim Ruud’s Network Cyber (RNC), RSBT Pangkalpinang menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang pasien bayi AZ berusia 11 bulan, Selasa (2/9) kemarin.
“Kami turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” kata dr. R. Agus Subarkah, Dirut RSBT Pangkalpinang.
“Sejak pasien pertama kali mendapat perawatan, seluruh tim medis telah berupaya maksimal, memberikan pertolongan sesuai prosedur dan standar pelayanan medis yang berlaku. Berbagai langkah penyelamatan telah dilakukan dengan sepenuh hati, namun Tuhan berkehendak lain,” tambahnya.
Dalam situasi ini, lanjutnya, pihaknya menghormati sepenuhnya privasi keluarga, sehingga tidak dapat menyampaikan detail medis pasien demi menjaga kerahasiaan rekam medis serta mematuhi etika kedokteran.
”RSBT Pangkalpinang akan terus berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat. Kami juga berterima kasih kepada media dan masyarakat atas pengertian serta doa yang diberikan,” tutup Agus.
Sementara itu Informasi yang berhasil dihimpun RNC, dikabarkan Tim Pertamina Bina Medika (PBM) pusat langsung bergerak cepat turun kelapangan menindaklanjuti dugaan kelalaian yang mengakibatkan bayi AZ meninggal dunia tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait terutama RSBT Pangkalpinang masih dalam upaya konfirmasi terkait tindak lanjut dugaan kelalaian yang dilakukan oknum perawat RSBT Pangkalpinang. (JP/Tim)








