Whatsapp image 2025 08 09 at 19.04.07
Whatsapp image 2025 08 09 at 19.04.07
Img 20250817 wa0079
Img 20250817 wa0079
WhatsApp Image 2025-08-09 at 19.04.07
IMG-20250817-WA0079
previous arrow
next arrow

Tindaklanjuti Tuntutan Warga Bencah, Dansatgas Timah: Kami Akan Rapat Dengan Gubernur dan Forkopimda

redaksi
Img 20250929 wa0070

HaluaNusantara – Keberadaan Tim Satgas Timah menuai reaksi keras dari masyarakat Desa Bencah hingga berujung pada aksi penyerangan Pos Pengumpul Timah milik PT. Timah pada Senin (29/9/) pagi.

Aksi tersebut dilatarbelakangi dari keresahan yang dialami masyarakat dengan kehadiran Satgas Timah yang dianggap tidak menguntungkan bagi warga penambang, lantaran dipaksa menjual Timah ke PT. Timah namun dengan harga yang murah.

Menindaklanjuti hal itu, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) PT. Timah, Handy mengatakan, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan Gubernur dan Forkopimda Babel pada Selasa (30/09/25) hari ini.

“Terkait tuntutan warga masyarakat, khususnya di Desa Bencah, Insha Allah besok (30/09) akan ada pertemuan dgn Gubernur dan Forkopimda Babel serta PT Timah dan semoga ada jalan keluar yang baik,” kata Handy saat dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat Whatsapp, Senin (29/09) malam.

“Satgas tidak ada niat sedikitpun utk menyakiti masyarakat. Dan hingga hari ini tidak ada nasyarakat yang ditangkap oleh Satgas, Sebaliknya ingin menertibkan penambangan agar bisa bekerja penambangan aman dan lancar,’ imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Airgegas Iptu Wiliam saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi warga tersebut. Menurutnya, protes dipicu keresahan masyarakat atas keberadaan Satgas Timah di wilayah mereka.

“Iya benar, warga Desa Bencah dan sekitarnya mendatangi Pos PT Timah untuk menyampaikan protes. Ada penyampaian seperti itu, Bang,” kata Wiliam.

Meski sempat memanas, Wiliam menegaskan situasi di lapangan kini dalam keadaan aman dan kondusif. Ia juga memastikan tidak ada tindakan penahanan terhadap warga oleh pihak kepolisian.

“Hingga saat ini belum ada upaya penahanan terhadap warga. Kondisi tetap terkendali,” tukasnya.

Sebagai informasi, puluhan perwakilan warga Desa Bencah menyampaikan tuntutannya agar Satgas Timah angkat kaki dari Desa Bencah. Masyarakat menuntut Satgas untuk keluar dari Desa Bencah karena keberadaannya dianggap sudah menimbulkan keresahan.

Warga juga meminta kepada pihak Wadansatgas Halilintar untuk menyampaikan kepada pihak PT. Timah agar penetapan harga beli bijih Timah dari warga sama dengan harga Smelter swasta. (red)

Tinggalkan Balasan