HaluaNusantara.com – Ratusan mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar aksi damai di Gedung DPRD Bangka Belitung, Selasa (27/8). Para mahasiswa ini menuntut sejumlah isu nasional dan daerah.
Wakil Presiden Mahasiswa BEM KM UBB, Noufal Asshafy mengatakan, setidaknya ada enam tuntutan yang disampaikan para mahasiswa. “Kami ingin DPRD ini bersama-sama mengawal putusan MK yang telah terjadi di pusat, jangan sampai ada perubahan lagi. Lalu menuntut segera disahkan RUU Perampasan Aset yang kita ketahui permasalahan timah Rp300 triliun, belum ada tindak lanjut sampai sekarang dan kami rasa ini bisa menjadi solusi untuk kita semua,” ujar Noufal Asshafy.
Selain itu, ada pula aspirasi dari jurusan teknik, serta aspirasi dari jurusan pertanian terkait kondisi atau permasalahan yang kini sedang dialami oleh Negeri Serumpun Sebalai. “Kami ingin menegaskan kembali Perda tentang reklamasi pasir tambang, lalu dari jurusan pertanian perihal tentang HTI di Bangka Barat segera dihentikan,” tegasnya.
“Lalu kami ingin transparansi dan akuntabilitas dari kinerja KPU dan Bawaslu, tujuannya agar masyarakat tahu bahwa kinerja mereka seperti apa mulai dana, fasilitas, apa yang mereka lakukan itu jelas,” tambahnya.
Noufal Asshafy juga menegaskan aksi damai, akan kembali dilakukan ratusan mahasiswa UBB guna mengawal berbagai keputusan. “Kalau dari kami sepakat ini bukan yag terakhir kami lakukan, kami komitmen mengawal putusan MK tersebut. Kawal terus, sampai rampung permasalahan pilkada ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Herman Suhadi menyambut baik aspirasi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa UBB. “Tuntutan demo mengawal keputusan MK kita sangat sepakat, kemudian ada keputusan lain. Pada intinya kita bangga selama mahasiswa kita masih kritis, selama masih rajin seperti ini kita yakin bangsa Indonesia kita ini akan tetap maju berkembang ke depannya karena ada mahasiswa yang mengawal negeri yang kita cintai,” singkatnya. ***